Monthly Archives: August 2011

buku “Terapi Berpikir Positif” Dr Ibrahim Elfiky

Sudah terbaca halaman 71 dari 347 halaman dari buku “Terapi Berpikir Positif” Dr Ibrahim Elfiky, terjemahan oleh Khalifurrahman Fath dan M Taufik Damas; editor Navis Rahman dari penerbit zaman, www.penerbitzaman.com Jl Kemang Timur Raya 16, Jakarta 12730 cetakan ke 21 tahun 2011.

Buku ini mempengaruhi saya kembali untuk menyadari kembali fungsi akal. Diceritakan di saja, akal berfungsi vital dalam keberhasilan manusia. Di sini, akal direpresentasikan dengan berpikir positif. Kemampuan berpikir manusia terbagi dua, positif dan negatif. Orang pandai berpikir positif atau negatif. Pada satu saat dia pandai berpikir positif, pada saat lain negatif.

Ketika pandai berpikir positif, orang merasa tenteram, nyaman, bersemangat, berpengharapan baik akan masa depan. Semuanya akan dirasakan mengandung berkah dan mengandung hikmah. Dia berjalan mantap penuh rasa percaya diri. Dia cenderung murah senyum, hangat dalam berhubungan dengan sesama manusia. Dari pikiran positif, muncul sikap dan perilaku positif.

Rahasia kesuksesan dipengaruhi oleh faktor dalam dan faktor luar. Namun faktor dominan yang bisa menolong orang adalah yang dari dalam. Dikutip di sana, Alqur’an QS Ra’d ayat 11. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah apa-apa dari suatu kaum sampai kaum itu mau mengubah apa-apa yang ada di dalam diri mereka sendiri.

Saya jadi berpikir, kemampuan akal untuk berpikir positif atau negatif ini mirip dengan pilihan untuk menangkap ilham fujur atau taqwa. Akal bisa dijadikan sebagai sarana manusia untuk beribadah kepada Tuhan dengan sebaik-baiknya. Kalau orang bisa memakai anugerah akal dari Tuhan dengan sebaik-baiknya, ibadah yang dipersembahkan bisa semakin optimal dari segi kuantitas dan kualitas.

Tindakan dan pikiran kalau dipikir-pikir ada hubungannya. Umumnya orang waras sebelum bertindak akan memakai pertimbangan antara lain pikiran untuk menimbang apakah perbuatan akan dilakukan atau tidak.

Penyakit jasmani maupun non-jasmani bisa timbul gara-gara cara berpikir yang keliru. Asalnya bisa dipakai untuk berpikir positif, umumnya orang yang sakit jasmani atau non-jasmani (seperti sakit psikologis) mengalami gangguan proses berpikir. Mereka sudah tidak lagi menghidupkan mode berpikir positif, tapi menghidupkan mode negatif. Dalam mode negatif, nantinya dampaknya akan menjalar ke rasa negatif (seperti rasa malas, rasa minder, rasa meri, rasa dengki, dan rasa-rasa negatif lainnya), dari rasa-rasa ini akan terekspresi perilaku dan raut muka, serta gerak-gerik dan perbuatan negatif. Dari sini nanti prosesnya melingkar ke berpikir negatif yang semakin diperkuat. Kata buku tersebut, stok data pikiran negatif di dalam otak akan secara otomatis membuka dan menyediakan data-data negatif tertentu untuk mendukung dan menguatkan pikiran-pikiran negatif itu.

Jadi ingat saya dengan Pak Tung Desem Waringin, waktu di Surabaya dulu dengan terapi jurus goncang buminya. Dalam jurus ini, dia bilang, fisik bisa mempengaruhi rasa dan pikiran. Waktu itu para peserta diajari ritual meloncat-loncat sambil berteriak-teriak, lupa aku, pokoknya ada kata DAHSYATnya apa ya. Kalau ada rasa malas dan sebagainya, rasa ini bisa diatasi dengan perbuatan fisik seperti itu.

Buku “Terapi Berpikir Positif” Dr Ibrahim Elfiky ini aku beli pada tanggal 6 Agustus 2011 jam 10:57:14 dari Toko Buku SOCIAL AGENCY www.socialagencybaru.com Jl Kaliurang KM 8.5 No 25 Yogyakarta, Telp (0274) 889655, Fax (0274) 889655. Harga sampul 54900 IDR, didiskon 20% menjadi 43920 IDR. Buku lain dengan tema mirip adalah Jangan Tunda untuk Bahagia oleh Azim Jamal dan Jangan Tunda untuk Sejahtera juga oleh DR Ibrahim Elfiky (asal Mesir).

Batas kemarahan goyah oleh anak balita

Si balita kadang mempunyai keinginan yang tidak terkontrol. Kalau tidak dituruti, dia mengandalkan menangis dan rewel. Dia sore itu kemarin (8/3/2011 rabu) berkali-kali mencoba minta untuk dibelikan es krim dan permen. Hari-hari sebelumnya sudah sering permintaannya aku turuti. Kali ini aku sudah tidak mau menuruti lagi. Sekali-sekali perlu diberi pelajaran bahwa tidak setiap keinginan menjadi kenyataan.

Pelajaran bahwa tidak setiap keinginan yang sama harus dituruti sepertinya bagus. Tapi saya tidak seharusnya terbawa emosi dan jengkel apa lagi cenderung marah, memunculkan perilaku keras. Tenang saja, kenapa tidak bisa?

Ya, sore itu tidak bisa. Dia kuat. Beberapa kali dia menawar berhasil saya alihkan. Tapi dia selalu ingat dan ingin naik motor drondon dan dibelikan es krim dan permen. Apalagi waktu itu dibumbui dengan kakaknya yang meri, sehingga si kakak menggoda-goda si adik.

Sekali lagi, kalau kamu tidak ingin menurutinya, kamu harus bilang apa adanya. Terangkan apa yang terjadi pada dirimu. Sehingga nanti dia juga akan bisa belajar dari kamu kalau nanti dia harus menolak kalau ada orang yang menginginkan sesuatu padanya.

Intinya, jangan sampai kamu menjadi tidak terkontrol, apalagi sampai jengkel. Ini karena tidak ada yang harus dijengkelkan terhadap seorang anak balita. Dia masih bereksplorasi. Dia suka bereksperimen kepada orang-orang di sekitarnya. Terhadap dirimu, dia bereksperimen untuk minta diajak jalan-jalan, dibelikan es krim, dibelikan permen. Tentu saja, terhadap orang lain, dia belum tentu berbuat demikian. Sehingga kamu berkewajiban untuk mengarahkan dia.

00512240063283
00512240063283