Monthly Archives: March 2011

Galaukah aku?

Galaukah aku? Entahlah. Kalau di sisi lain ya ada dibilangi bahwa semua itu tidak perlu dirisaukan, karena sudah ada jalannya. Orang kan tinggal menjalani. Dipikir sampai pusing tujuh kelililing pun, kalau memang jalannya sudah seperti itu ya mau apa lagi.

Di sisi lain, kepikiran macem-macam juga aku. Misal, nanti bagaimana cara aku agar bisa lulus, melewati lubang jarum ini. Asal sampeyan tau ajah, semua mata kuliah yang pernah aku tempuh ternyata sekarang tidak menunjang apa-apa yang menjadi topik riset itu. Peribahasanya, kuliah beberapa semester tidak ada bekasnya, tidak mengandung penguat yang bisa mendasari dan melandasi aku dalam melakukan riset untuk bisa menerbitkan paper jurnal.

Lha tapi itu kan semua sudah berlalu, semua kewajiban kuliah yang kelihatannya memang tidak tersangkut paut dengan riset kan semua itu sudah berlalu. Setidaknya semua itu sudah kau jalani dan sudah berjasa dalam mengantarkanmu ke etape berikutnya. Bayangkan coba kalau kamu misalnya tidak lulus dan tidak memenuhi jumlah sks tertentu yang diwajibkan. Kamu akan gedandapan lagi untuk mengambil sks. Dan itu sekarang tidak terjadi. Kamu sudah bebas untuk tidak mengambil kuliah lagi.

Ya sudahlah, coba saja diikuti pelan-pelan tapi pasti topik riset itu, sedikit demi sedikit. Kalau sudah sampai waktunya, kan entar mosok sih pertolongan tidak akan datang. Wong kamu ke sini kan sudah diskenario dari sononya sejak dari dulu kala. Mosok sih kamu tidak optimis. Jalani sajalah sambil belajar menapaki perjalanan yang sudah digariskan. Yakinlah yakin. Alloh mu itu sudah tahu apa-apa yang bakalan harus kamu lalui dan kamu kerjakan untuk menjalani bagian hidupmu yang memang sekarang lagi tidak ideal, jauh dari sanak keluarga, anak istri, dsb.

Yang penting tetap jalani, dengan apa adanya, diterima dengan apa adanya, ikhlas apa adanya, bersyukur, dan tetap konsisten mematuhi segala perintah Alloh. Ora-orane yen Alloh gak ngatekna awakmu. Alloh adalah yang Maha Segalanya. Ikuti saja apa-apa yang sudah disekenariokan.